~MUCAHIT (MUJAHID) ERBAKAN~
(in Indonesian)
Islamedia - Lebih dari 1 juta orang melepas jenazah Bapak Pergerakan Islam Turki, Necmettin Erbakan, di Istanbul pada hari selasa, 1 Maret 2011, ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Para pelayat telah berkumpul di pusat kota Istanbul sejak pagi buta dalam suasana cuaca yang sangat dingin sambil meneriakkan takbir "Allahu Akbar". Mereka bagaikan lautan manusia dengan tujuan yang sama, Masjid Al Fatih Istanbul, Turki.
Bahkan pihak keamanan menutup akses jalan utama yang mengarah ke arah masjid Al Fatih untuk memberikan keleluasaan kepada para pelayat untuk menyalatkan jenazah mantan perdana menteri dari partai islam itu. Diantara para pengusung keranda jenazah Erbakan adalah dua murid beliau; Abdullah Gul dan Recep Taeb Erdogan, yang kini menjabat sebagai Presiden dan Perdana Menteri Turki.
~Anda kenal siapa beliau?~
~Rakyat yang menyayangi pemimpin, dan pemimpin yang disayangi rakyat~
~Lautan Manusia~
~Pemimpin berjiwa rakyat~
~Jenazah Erbakan diusung ke pemakaman~
~Bekas anak murid beliau, Abdullah Gul~
~Pemergiannya ditangisi~
~Recep Tayyip Erdogan~
~Pemimpin dijiwa rakyat~
Juga lihat link dan link untuk biografi beliau.
Wallahu'alam.
1 comment:
Melihat semua gambar2 ni mengingatkan tentang syair Syed Qutb. Sekiranya Mucahid fillah Erbakan ini seorang poet, sudah pasti dia ingin menukilkan pesan yang sama.Semoga kita adalah 'sahabat' penyambung risalah da'wah yang beliau maksudkan. Ameen ya Rabb.
اللهم اغفر له وعافه واعف عنه واكرم نزله ووسع مدخله
Sahabat
Andainya kematianku kau tangisi
Pusaraku kau sirami dengan air matamu
Maka di atas tulang belulangku yang telah luluh
Nyalakanlah obor buat umat ini
Dan teruskanlah perjuangan merebut kemenangan
Sahabat,
Kematianku hanyalah suatu perjalanan
Memenuhi panggilan Kekasih yang merindu
Taman-taman indah di syurga Tuhan
Terhampar menanti
Burung-burungnya berpesta menyambutku
Dan berbahagialah hidupku di sana
Sahabat,
Puaka kegelapan pastikan lebur
Fajarkan menyingsing
Dan alam ini kan disinari cahaya lagi
Relakan lah rohku terbang menjelang rindunya
Jangan gentar berkelana ke alam abadi
Di sana cahaya fajar memancar
Post a Comment